PERAN MEDIA MASSA BAGI MASYARAKAT

Perkembangan media massa bagi manusia sempat menumbuhkan perdebatan panjang tentang makna dan dampak media massa pada perkembangan masyarakat.  Dalam perkembangan teori komunikasi massa, konsep masyarakat massa mendapat relasi kuat dengan produk budaya massa yang pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana proses komunikasi dalam konteks masyarakat massa membentuk dan dibentuk oleh budaya massa yang ada.  Media massa berperan untuk membentuk keragaman budaya yang dihasilkan sebagai salah satu akibat pengaruh media terhadap sistem nilai, pikir dan tindakan manusia.
Dampak media massa dalam sebuah masyarakat membuat persepsi baru bahwa media massa, masyarakat, budaya massa dan budaya tinggi secara simultan saling berhubungan satu sama lain. Corak hubungan faktor-faktor di atas bersifat “interplay”. Tentu saja perubahan makna sosial tersebut juga dipengaruhi oleh perkembangan sosial baru dalam era modernisasi. Dalam proses ini ada beberapa pertimbangan yang perlu dilihat, yaitu:
Pertama, perkembangan media sampai pada satuan kecil masyarakat membuat kita harus membuat sikap baru dan lebih kompleks terhadap terminologi-terminologi sosial tradisional yang diyakini oleh masyarakat.
Kedua, perkembangan media massa baru seperti televisi sempat mengubah persepsi sosial masyarakat karena pengaruhnya yang sedemikian dahsyat. Bahkan dapat dikatakan bahwa televisi mampu menjadi sentra kehidupan sosial meski tidak menutup kemungkinan bahwa media cetak juga tetap mempunyai kekuatan yang cukup signifikan dalam masyarakat.
Ketiga, proses transisi sosial baru yang dialami oleh masyarakat menuntut kita untuk memperbaharui konsep sosial yang sudah ada.
Keempat, Pemahaman tentang ini juga akan mempengaruhi keseluruhan sikap yang diambil dalam proses perkembangan budaya masyarakat itu sendiri
Media massa sendiri dalam masyarakat mempunyai beberapa fungsi sosial, yaitu fungsi pengawasan sosial, fungsi interpretasi, fungsi transmisi nilai dan fungsi hiburan.
1. Fungsi pengawasan media adalah fungsi yang khusus menyediakan informasi dan peringatan kepada masyarakat tentang apa saja di lingkungan mereka. Media massa meng-up date pengetahuan dan pemahaman manusia tentang lingkungan sekitarnya.
2. Fungsi interpretasi adalah fungsi media yang menjadi sarana memproses, menginterpretasikan dan mengkorelasikan seluruh pengetahuan atau hal yang diketahui oleh manusia.
3. Fungsi transmisi nilai adalah fungsi media untuk menyebarkan nilai, ide dari generasi satu ke generasi yang lain.
4. Fungsi hiburan adalah fungsi media untuk menghibur manusia. Manusia cenderung untuk melihat dan memahami peristiwa atau pengalaman manusia sebagai sebuah hiburan.
Dalam perkembangan selanjutnya, media massa mempunyai fungsi-fungsi baru, yaitu membentuk komunitas dan komunikasi virtual, seperti halnya kelompok internet di dunia maya. Internet dapat dipahami sebagai alat atau media umum yang bisa secara komplet memenuhi fungsi media massa “tua”. Internet bisa menyempurnakan transaksi komersial, menyediakan dukungan sosial dan mengirim jasa pemerintahan.
Dalam media ada berita. Berita sendiri berpengaruh pada masyarakat. Pengaruh itu adalah:
a. Agenda setting adalah pemahaman bahwa berita mempengaruhi agenda publik yang secara rutin diberitakan oleh media massa.
b. Gatekeeping: media bisa menjadi penjaga informasi atau penyaring informasi yang ditujukan kepada masyarakat.
c. Framing terjadi ketika media massa membingkai beberapa isu yang ditonjolkan oleh media kepada masyarakat.
Dengan berapa fenomena di atas, terdapat beberapa kontroversi yang menyatakan bahwa media massa pada dasarnya bias. Hanya memang masalah bias selalu berada dalam diskusi panjang mengenai masalah objektivitas dalam sebuah media massa.
Difusi inovasi adalah pemikiran yang melihat bahwa media massa berkontribusi atas seluruh pembaharuan dan inovasi yang berkembang dalam masyarakat. Difusi inovasi akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat memahami dan menyadari masalah kemajuan dalam masyarakat itu sendiri.
Teknologi disadari sebagai alat kemajuan apabila memberikan kontribusi konkret atas masyarakat. Persebaran inovasi bisa dimulai dari tingkat pengetahuan atau idea baru dari media Ada proses penyerapan teknologi dari masyarakat. Selanjutnya masyarakat menyaring teknologi tersebut apakah memang inovasi tersebut bermanfaat. Dari pemahaman dan penyaringan tersebut, masyarakat mengadopsi teknologi atau tidak.
Perkembangan media massa modern tidak terelakkan. Perkembangan yang pelan tapi diakhiri dengan akselerasi perkembangan yang luar biasa. Tapi dalam perkembangan selanjutnya, perkembangan teknologi komunikasi harus diikuti dengan pemahaman yang layak pemakai atas teknologi itu sendiri. Ada beberapa yang beranggapan bahwa perkembangan masyarakat sangat ditentukan oleh perkembangan teknologi komunikasi itu sendiri. Itulah determinisme teknologi. Ada beberapa asumsi:
a. Medium is the message, adalah pemahaman bahwa media massa memang membentuk kebudayaan. Bentuk media massa berpengaruh dan bernilai dalam membentuk pola pikir manusia.
b. Teknologi adalah kekuatan dominan. Pada dasarnya, sistem sosial dan ekonomi mempromosikan teknologi dan mendominasi kebudayaan.
c. Media massa mendorong kebudayaan
Dalam proses ekonomi, media massa juga menerapkan segmentasi. Segmentasi adalah proses penajaman segmen konsume yang mengkonsumsi isi media atau industri media yang ada.
Perkembangan teknologi, industri dan daya serap masyarakat terhadap media mengandaikan perubahan juga di dalam karakter media massa modern. Diperlukan media yang lebih spesifik atau lebih fokus pada khalayak tertentu, sehingga hal ini mengubah pola isi media massa.  Maka tidak mengherankan jika terjadi perkembangan media massa baru. Media massa baru adalah bentuk dan ragam media massa yang dikembangkan sesuai dengan ciri dan karakter masyarakat modern.
Perkembangan dramatis media massa modern adalah personalisasi. Media massa diharapkan semakin masuk dan melayani aspek personal manusia modern. Internet merupakan contoh yang jelas pada segmentasi personal media massa modern. Media modern seperti internet mengakomodir globalisasi yang semakin membuat media massa berkonvergensi. Media interaktif dalam internet membentuk apa yang disebut dengan perdagangan atau ekonomi digital (e-commerce atau digital-economy). Perubahan drastis dalam teknologi komunikasi juga mempengaruhi bentuk-bentuk media massa baru.http://eone87.wordpress.com/2010/04/02/peran-media-massa-bagi-masyarakat/

DAMPAK GLOBALISASI BAGI MASYARAKAT INDONESIA


Dampak positif globalisasi antara lain :
1. Semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor, dengan catatan produk ekspor Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Hal ini membuka kesempatan bagi pengusaha di Indonesia untuk melahirkan produk-produk berkualitas, kreatif, dan dibutuhkan oleh pasar dunia.
2. Semakin mudah mengakses modal investasi dari luar negeri. Apabila investasinya bersifat langsung, misalnya dengan pendirian pabrik di Indonesia maka akan membuka lapangan kerja. Hal ini bisa mengatasi kelangkaan modal di Indonesia.
3. Semakin mudah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia.
4. Semakin meningkatnya kegiatan pariwisata, sehingga membuka lapangan kerja di bidang pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk Indonesia.

Dampak negatif globalisasi bagi kegiatan ekonomi di Indonesia terutama bersumber dari ketidaksiapan ekonomi Indonesia dalam persaingan yang semakin bebas. Dampak negatifnya sebagai berikut.
1. Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena kalah bersaing dengan produksi negara lain yang lebih murah dan berkualitas. Misalnya produk pertanian kita kalah jauh dari Thailand.
2. Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia sehingga mematikan usaha-usaha di Indonesia. Misalnya, ancaman produk batik Cina yang lebih murah bagi industri batik di tanah air.
3. Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan menjadi ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau dicabut jika dirasa tidak lagi menguntungkan. Hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi.
4. Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional SDMnya. Lapangan kerja di Indonesia yang sudah sempit jadi semakin sempit.
Kesimpulannya, globalisasi bisa berdampak positif atau negatif tergantung kesiapan kita mengadapinya.

Dampak Globalisasi dalam bidang Ekonomi :
1. Dampak globalisasi dalam bidang ekonomi, antara lain :
Globalisasi dan liberalisme pasar telah menawarkan alternatif bagi pencapaian standar hidup yang lebih tinggi. Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar negara-negara kaya dengan negara-negara miskin. Munculnya perusahaan-perusahaan multinasional dan transnasional. Membuka peluang terjadinya penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir orang. Munculnya lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, WTO.

2. Dampak Globalisasi dalam bidang Sosial Budaya :
Semakin bertambah globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Merebaknya gaya berpakaian barat di negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD.

3. Dampak Globalisasi dalam bidang Politik
Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan. Para pengambil kebijakan publik di negara sedang berkembang mengambil jalan pembangunan untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Timbulnya gelombang demokratisasi ( dambaan akan kebebasan ).

Dampak positif Globalisasi :
1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
2. Mudah melakukan komunikasi
3. Cepat dalam bepergian ( mobili-tas tinggi )
4. Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran
5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
6. Mudah memenuhi kebutuhan

Dampak negatif Globalisasi:
1. Informasi yang tidak tersaring
2. Perilaku konsumtif
3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
4. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
5. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat

Munculnya globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan dampak negatif di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan berdampak kepada nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.

Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme :
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme :
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

Dampak Globalisasi terhadap sosial budaya
Keadaaan keseimbangan dalam masyarakat merupakan keadaan yang diidam-idamkan oleh setiap masyarakat. Dalam keadaan yang demikian, individu-individu secara psikologis merasakan adanya suatu ketentraman, sebab tidak ada pertentangan-pertentangan dalam norma-norma dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Setiap kali terjadi gangguan keseimbangan, masyarakat dapat menolak unsur-unsur yang akan membawa perubahan. Penolakan ini disebabkan masyarakat takut terjadi goyahnya keseimbangan sistem yang berarti dapat muncul ketidaktentraman.


Dampak Globalisasi Dalam Berbagai Bidang
Politik luar negeri yang semakin terbuka untuk penyertaan modal asing dalam produksi nasional ikut berperan dalam semakin tergantungnya perekonomian nasional pada sistem gurita perusahaan global yang sangat sensitif pada terpeliharanya risiko stabilitas negara.
Pada saat orde reformasi tampil memimpin proses pembangunnasional, ekonomi dunia sedang memasuki abad komputerisasi dan digitalisasi. Teknologi informasi dan telekomunikasi ternyata kemudian berhasil merubah tatanan dan pola produksi, perdagangan serta investasidari perusahaan multinasional dan perusahaan global. Globalisasi menuntut perubahan pengaturan kebijakan perdagangan dan investasi yang memberikan ruang gerak yang lebih leluasa agar kapital, teknologi dan tenaga kerja dapat berpindah dengan mudah antar kedaulatan wilayah negara. Dia menuntut juga perubahan paradigma, perilaku dan sistem pengalokasian sumber daya ekonomi dan perusahaan.
Di satu pihak globalisasi telah membawa berbagai kesempatan untuk pengusaha-pengusaha lokal yang tanggap dan siap memanfaatkan peluang. Sebaliknya globalisasi juga telah menerkam mangsa yang lemah dalam aspek pemanfaatan teknologi, penggunaan sumber kapital dan kepemilikan sumber daya manusia yang kapabel dan kompeten. Pakar dunia dalam globalisasi Sekaliber Stiglitz bahkan telah menyimpulkan bahwa globalisasi telah menimbulkan banyak kekecewaan karena efek berantai yang dihasilkannya di negara berkembang; meliputi kemiskinan, pengangguran, kepastian hidup, ketidakstabilan dan kerusakan lingkungan hidup.
Perekonomian Indonesia yang menekankan pertumbuhan ekonomi tinggi ternyata memang rentan pada kemampuannya menetralisir efek negatif dari globalisasi dan gejolak pasar internasional. Ketidaksiapan kita dengan kompetensi sumber daya manusia yang kompeten, ditambah dengan tidak berperannya sistem hukum, politik dan sosial yang dapat menyikapi berbagai kesempatan dari keterbukaan ekonomi ini, semuanya ini sangat berperan dalam menciptakan “prestasi semu” dari pembangunannasional yang telah kita uraikan di atas.
Daya tahan perekonomian Indonesia dari perusahaan-perusahaan industri pribumi terbukti masih lemah dan menunjukan kekurang mampuannya mengantisipasi dampak dari jatuhnya kepercayaan luar negeri pada kondisi politik dan sosial, dan menurunnya daya beli masyarakat beberapa tahun setelah krisis ekonomi meletus.
Masih teringat di benak kita bagaimana efek domino jatuhnya nilai mata uang “bath” Thailand pada tahun 1997 kemudian membuat negara kita seringkali mendevaluasi “rupiah”. Sistem kepemerintahan Orde Barupun jatuh setelah itu dengan efek rantai kekacauan di segala ini pada aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam hitungan 2 sampai 3 tahun setelah itu banyak perusahaan-perusahaan yang merupakan kebanggaan kita menjadi porak poranda. Daftar kepailitan perusahaan semakin bertambah.
Kondisi ini sangat rentan pada upaya memelihara stabilitas sosial jangka panjang. Meletusnya peristiwa konflik antar kelompok dibeberapa wilayah Indonesia, keresahan pekerja akibat perlakuan sepihak yang kurang adil dari pengusaha sebagai rentetan efek berganda kenaikan BBM, kekurangan kepercayaan umumnya masyarakat pada lembaga publik pemerintah saat ini merupakan tanda-tanda penurunan stabilitas sosial.
Jelas sudah bahwa globalisasi ekonomi dapat memberikan peluang dan berbagai kesempatan luas jika kita siap dengan strategi dan kompetensi SDM untuk memanfaatkannya. Tetapi di lain pihak globalisasi ekonomi pada saat kita tidak mapu memanfaatkan peluang akan memberikan kekecewaan dan dampak negatif yang berantai serta meminta biaya pengorbanan yang sangat tinggi bagi masyarakat.

a. Dampak Globalisasi Dalam Bidang Ekonomi
Globalisasi memberikan banyak pilihan dari produk yang kita inginkan yang tentunya disesuaika dengan kebutuhan dan harga yang kita mampu. Contohnya, yaitu kita dapat memperbandingkan harga sebuah sepatu dengan merek tertentu, baik dari segi kualitas maupun harga yang kita inginkan. Globalisasi telah membawa masyarakat kota maupun masyarakat pedesaan menjadi masyarakat yang konsumerisme. Hal yang perlu dipertimbangkan dari dampak buruk globalisasi, yaitu jika pencitraan (image) produk luar negeri selalu lebih baik dari produk dalam negeri akan berakibat fatal.kefatalan tersebut akan menjadi boomerang bagi produk-produk dalam negeri yang tentu saja akan kalah bersaing , baik dari segi kualitas maupun kuantitas produk yang dihasilkan. Bagaimana tidak, kita selalu tertinggal dari teknologi yang digunakan dibanding dari negara industri luar yang lebih maju. Belum lagi sumber daya manusia yang rata-rata berkuaitas lebih rendah dari Negara-negara industri (Negara maju).

b. Dampak Dalam Bidang Sosial Budaya
Globalisasi telah banyak mengubah kebiasaan, bahkan dapat mengubah budaya suatu bangsa. Contoh kecil, misalnya, adanya perilaku yang menyimpang di dalam masyarakat seperti pergaulan bebas, yang melanda tidak hanya di kota-kota besar saja, teteapi juga sudah melingkupi seluruh pelosok desa. Akibatnya banyak terjangkit penyakit seperti HIV yang banya ditemukan di Afrika. Akibat serbuan inforamasi yang mudah diakses keseluruh penjuru dunia, yang dapat mempengaruhi pikiran penonton, pada gilirannya jika sebuah tayangn yang merusak tadi mempengaruhi sebuah kelompok bangsa, maka akan menjadi sebuah budaya yang merusak, seperti merokok, narkoba, dan pergaulan bebas.
Tentu saja dampak positifnya seperti gaya hidup meniru orang barat dalam kedisiplinan, bekerja lebih efektif dan efisien,menghargai waktu, yang sekarang bahkan menjadiacuan untuk menggunakan waktu yang sebaik mungkin.
c. Dampak Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Arus globalisasi semakin cepat dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Ditemukannya obat-obatan dan teknologi dalam kedokteran akan membantu banyak manusia dalam hal kemanusiaan. Dalam bidang biologi daam hal biotic, banyak membantu kemjuan para petani memaksimalkan produk pertanian dan peternakan.
Selain dampak positif ada juga dampak negatifnya, seperti ketika manusia menemukan bahan peledak dan bom atom yang digunakan dalam peperangan. Senjata kimia dan biologis yang sangat mengerikan jika digunakan dalam pemusnahan manusia karena perang. Hal-halyang seperti inilah yang seharusnya perlu kita hindari

d. Dampak Globalisasi Dalam Bidang Politik
Globalisasi memudahkan manusia dalam berhubungan, termasuk dalam menjalin kerja sama dalam bidang diplomatic dengan Negara-negara lain. Hal ini dimungkinkan karena kerja sama, baik dalam perdagangan maupun dalam politik mampu membuat negeri kita dikenal oleh bangsa lain dengan lebih baik.dengan adanya kunjungan dan komunikasi baik langsung maupun tidak langsung, mampu mempererat hubungan antara dua Negara atau lebih. Jadi, jika sebuah Negara tidak mau terasing oleh masyarakat dunia, kita harus mau membuka diri supaya tidak tertinggal dalam hal apapun. Globalisasi memungkinkan untuk menjadikan Negara-negara yang lebih terbuka dengan ekonomi kita dan bahkan dalam hal ratifikasi-ratifikasi undang-undang tertentu.


DAMPAK GLOBALISASI

Aspek dan dampak globalisasi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia
Aspek Politik Dampak Positif dengan adanya globalisasi antara lain pemerintahan dijalankan secara transparan (terbuka) , demokratis dan penuh kebebasan .

Dampak Negatif dengan adanya globalisasi , mampu membuka cakrawala berfikir masyarakat ini secara global . Dapat melahirkan dilematika . Bila dipenuhi konsekuensinya di satu pihak hal itu belum tentu cocok ditetapkan di Indonesia.

Aspek Ekonomi Dampak positif dalam aspek ini dengan adanya globalisasi dapat kita petik hal – hal : 1.Makin terbukanya pasar Internasional bagi hasil produksi dalam negeri
2.Mendorong kita untuk memproduksi barang yang berkualitas tinggi
3.Mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efesiensi dan menghilangkan biaya tinggi 4.Dimungkinkan dapat meningkatkan kesempatan kerja dan devisa negara.

Dampak negatif dari aspek ekonomi adalah :
1.Dengan adanya keterbukaan maka kita akan dibanjiri barang – barang dari luar.
2.Dengan adanya kebebasan masuknya investasi dari luar ke negara kita,bisa menguasai perekonomian kita.
3.Dengan adanya persangian bebas maka kelak akan ada pelaku ekonomi yang menang dan kalah.

Aspek Sosial Budaya
Dampak Positif dalam aspek ini adalah kita dapat mengambil atau belajar dari tata nilai sosial budaya , cara hidup , pola berfikir yang baik maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju untuk kemajuan dan kesejahteraan kita .

Dampak Negatifnya antara lain :
1.Semakin ketatnya persaingan antar individu
2.Munculnya sifat hedonisme Adanya sikap individualisme
3.Bisa mengakibatkan kesenjangan sosial
Aspek Pertahanan Keamanan
Dampak positif globalisasi dalam aspek pertahanan keamanan dapat dilihat dari adanya hubungan kerja sama antarbangsa , khususnya dalam bidang pertahanan keamanan baik kerja sama bilateral , regional maupun internasional.
Dampak negatifnya yaitu kemajuan teknologi juga dipergunakan oleh jaringan atau kelompok penjahat internasional untuk beroprasi di berbagai negara untuk mempermudah mencapai tujuannya .
Pengaruh Globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara Indonesia
Bidang Ideologi
Pancasila sebagai ideologi terbuka , pada prinsipnya dapat menerima unsur – unsur daru dari bangsa lain sepanjang tidak bertentangan dengan nilai – nilai dasar pancasila .
Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan pemahaman dan pengamalan pancasila selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman . Ini termasuk dari Dampak Positif.
Sebaliknya , pengaruh negatif globalisasi harus diwaspadai, karena globalisasi mampu meyakinkan sementara masyarakat indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran .

Bidang Politik
Pengaruh positif globalisasi yang menawarkan kehidupan politik yang demokratis , dengan mengutamakan keterbukaan , jaminan hak asasi manusia , dan kebebasan , berpengaruh kuat terhadap pikiran maupun kemauan bangsa Indonesia .

Segi negatif dari pengaruh globalisasi terhadap bidang politik , terutama adanya ancaman disintegrasi bangsa dan negara yang akan menggoyahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia .

Bidang Ekonomi
Dengan hadirnya barang impor , masyarakat diperkenalkan dengan berbagai kemajuan teknologi yang canggih dan modern . Ini cenderung membawa pengaruh positif .

Adapun pengaruh negatifnya , dengan adanya makanan impor maka sebagian besar generasi muda kita lebih merasa bergengsi dapat menikmati makanan bermerek internasional tersebut , sehingga tidak mengenal lagi makanan – makanan tradisional.


Bidang Sosial Budaya
Pengaruh positif globalisasi dalam aspek sosial , ditandai dengan adanya rasa solidaritas sosial yang tiggi antarbangsa di berbagai negara .

Namun sebaliknya , terdapat pula pengaruh globalisasi yang bersifat negatif yang melanda masyarakat atau bangsa Indonesia seperti sikap dan perilaku , serta gaya hidup yang meniru orang – orang barat yang bertentangan dengan norma dan nilai – nilai budaya bangsa .
Bidang pertahanan dan keamanan
Globaisasi yang menyajikan informasi yang cepat dan akurat , juga membawa pengaruh bagi aspek pertahanan dan keamanan bangsa dan negara Indonesia .

Beberapa segi negatif pengaruh globalisasi terhadap keamanan dan pertahanan negara , antara lain munculnya reaksi – reaksi keras dari sebagian rakyat Indonesia terhadap peristiwa atau tragedi yang terjadi di suatu negara yang dianggap melanggar hak asassi manusia .
Ancaman disintegrasi bangsa karena adanya pengaruh dan dukungan dari negara lain, juga perlu diwasapadai.

Seleksi terhadap pengaruh globalisasi dibidang politik
Masalah demokrasi
Demokrasi yang dianggap ideal selam ini adalah demokrasi ala amerika. Dari sini amerika merasa berkepentingan untuk menegakkannya,dan dalam pelaksanaannya terlihat bersifat subjektif dan diskriminatif .
Masalah kebebasan dan keterbukaan
Di indonesia pengaruhnya begitu luas, salah satunya sadar atau tidak membangkitkan keberanian untuk menuntut kepada pemerintah agar memberi banyak kebebasan , pemerintah dijalankan secara demokratis dan transparan diawali akhir masa pemerintahan orde baru dan ini terus berjalan sampai sekarang.
Masalah hak asasi manusia
Hak asasi manusia kita akui bersifat universal.namun pengertian , kriteria , dan pelaksanaannya juga belum ada kesepakatan , yang ada selama ini dominan menurut penafsiran amerika dan terus di gelorakan keseluruh dunia.
Selektif terhadap pegaruh globalisasi dibidang ekonomi
Misi yang diemban globalisasi dibidang ekonomi terutama adalah negara tanpa batas, perdagangan bebas , liberalisasi ekonomi , integrasi ekonomi dunia,dan kebebasan investasi.
Alat yang dipakai melancarkan jalan guna mencapai tujuannya antara lain perjanjian-perjanjian multilateral,lembaga keuangan internasional seperti, bank dunia maupun kerja sama modal antar negara.
Selektif terhadap pengaruh globalisasi dibidang sosial budaya
Ada pengaruh yang perlu kita seleksi itu antara lain sebagai berikut :
1.Sikap, pola, dan gaya hidup .
2.Penampilan dan gaya pakaian .
3.Dasar ikatan hidup bermasyarakat .
4.Paham rasionalisme,materialisme,dan sekulerisme.


3. Aspek dan Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Bangsa dan Negara Indonesia.
Globalisasi mencakup semua aspek atau bidang kehidupan, yaitu bidang politik, ekonomi, sosbud dan pertahanan keamanan. Globalisasi yang dikenal saat ini memiliki dampak positif dan negatif, yaitu:
a. Aspek Politik
Dampak positif di bidang politik dengan adanya globalisasi yaitu diantaranya pemerintah yang ada dilaksanakan secara transparan, demokratis dan penuh kebebebasan. Dengan adanya keterbukaan akan dapat dicegahnya praktek KKN untuk menuju pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Dengan adanya pemerintahan yang demokratis akan meningkatkan partisiasi rakyat dalam pemerintahan. Rakyat akan percaya terhadap penguasa yang menjalankan pemerintahannya. Pemerintah akan memperoleh legitimasi dari rakyatnya. Masyarakat yang demokratis pun akan kritis terhadap jalannya pemerintahan. Dengan begitu akan ada check and balance, sehingga dapat dihindari adanya penyalahgunaan kekuasaan, maupun praktek pemerintahan yang menyeleweng dari konstitusi.
Disamping dampak positif, ada pula dampak negatif dari globalisasi. Dampak negatif dengan adanya globalisasi yaitu mampu membuka cakrawala berpikir masyarakat secara global.Sesuatu yang diterapkan di luar negeri, dapat mempengaruhi kita untuk mengikutinya. Padahal apa yang ada di luar negeri belum tentu sesuai dengan kehidupan dan tradisi bangsa kita. Sementara bila tidak mengikuti akan diaggap tidak aspirstif sehingga dapat megganggu kestabilan nasional., pertahanan dan ketahanan bahkan npersatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

b. Aspek Ekonomi
Globalisasi dalam bidang ekonomi mempunyai dampak positif  antara lain, yaitu:
1) Makin terbukanya pasar Internasional bagi hasil produksi dalam negeri.
2) Dapat meningkatkan kesempatan kerja dan devisa Negara
3) Mendorong kita untuk meningkatkan kualitas produk yang tinggi.
4) Mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efisiensi dan menghilangkan biaya tinggi.

Namun keberadaan globalisasi juga mempunyai dampak negatif bagi perekonomian bangsa Indonesia, antara lain yaitu:
Dengan keterbukaan perdagangan maka kita akan dibanjiri barang-barang dari luar. Bahkan apabila kita tidak bisa memproduksi barang lebih bagus dari barang-barang luar negeri, barang luar negeri bisa mengalahkan produksi dalam negeri, karena kualitas barang luar negeri lebih bagus dan lebih murah dibanding produksi bangsa sendiri. Mengakibatkan neraca perdagangan kita akan minus.
Dengan kebebasan masuknya investasi luar negeri dalam Negara kita, bisa jadi suatu saat mereka bisa mengendalikan dan menguasai perekonomian Indonesia.  Tidak berhenti dari itu, bahkan mereka dapat mendikte pemerintah atau bangsa kita.
Persaingan bebas mengakibatkan adanya kesenjangan antar pelaku ekonomi. Akan ada yang menang dan akan ada yang kalah. Yang tidak sesuai kepribadian bangsa kita. Yang menang akan mampu memonopoli dan yang kalah hanya akan tersisih dan menjadi penonton kegiatan perekonomian. Antara kaya dan miskin kesenjangannya akan tajam, sehingga melahirkan kelas-kelas ekonomi.


c. Aspek Sosial Budaya
Di dalam aspek social budaya, globalisasi memberikan dampak positif dengan kita dapat mengambil atau belajar dari tatanan nilai sosial budaya, pola berpikir, serta cara hidup yang baik maupun teknologi, komunikasi serta ilmu pengetahuan yang lebih maju dari negara lain. Misalnya saja etos kerja yang tinggi, disiplin, tanggungjawab, mandiri, suka membaca, meneliti dan menulis, sportif, jujur, rasional, bahkan semua terprogram.

Globalisasi di bidang ini mempunyai pengaruh negatif pula, antara lain yaitu :
1)Liberalisme akan tumbuh, yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
2) Munculnya hedonisme, paham mengenai suatu kenikmatan hidup sebagai nilai tertinggi. Hal trersebut memaksa manusia untuk memenuhi keinginan dan kenikmatan pribadi.
3) Rasa kekaluargaan yang akan berkurang dengan adanya jiwa individualis.
4) Kesenjangan social semakin tajam.
5)  Budaya-budaya tradisional kita akan tergeger oleh budaya negra lain.

d. Aspek Pertahanan dan Keamanan
Dampak positif globalisasi dalam aspek pertahanan dan keamanan dapat dilihat dengan adanya hubungan kerjasama antar bangsa, khususnya bidang pertahanan dan keamanan baik kerjasama bilateral, regional. maupun internasional. Kerjasama memperkuat keamanan dan pertahanan wilayah regional, misalnya kerjasamam dengan negra-negara ASEAN dalam bidang kemiliteran, latihan perang bersama, pemberantasan jaringan narkoba, perjanjian ekstradisi, jaringan teroris dan semua kegiatan yang dianggap membahayakan negara. Misalnya saja dengan cara saling tukar informasi mengenai adanya ancaman dan gangguan keamanan akan lebih cepat diketahui sehinnga dapat diantisipasi lebih dini secara bersama-sama sebelum meluas dan mempunyai kekauatan yang besar.

Mengenai dampak negatifnya di bidang ini, globalisasi menjadikan kemajuan teknologi juga juga digunakan oleh jaringan penjahat internasional untuk beroperasi di berbagai negara. Penjahat-penjahat dari dalam negeri yaitu warga Negara Indonesia yang melakukan tindak pidana misalnya saja korupsi, makar terhadap pemerintahan negara, membunuh dan sebagainya, mudah melarikan diri ke Negara lain dan menetap di sana bahkan para penjahat politik dapat memperoleh suaka politik. Hal ini sangat merugikan bagi bangsa Indonesia.http://www.icalcell.com/2012/02/dampak-globalisasi-dalam-banyak-bidang.html

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

MANAGEMEN BUDIDAYA KELAPA SAWIT
Tujuan manajemen budidaya kelapa sawit adalah untuk menghasilkan produksi
kelapa sawit yang maksimal per hektar areal dengan biaya produksi serendah
mungkin, menjaga perkebunan beserta infrastrukturnya dengan menggunakan
teknoogi yang ramah lingkungan dan secara sosial dapat dipertangung-jawabkan,
mempertahankan produktivitas tinggi secara berkesinambungan dalam beberapa
generasi pertanaman serta mempertahankan kesuburan tanah dalam jangka
panjang.
Tahapan akhir dari kegiatan budidaya kelapa sawit adalah panen tandan buah
segar (TBS) yang mengjadi salah satu kunci penentu produktivitas kelapa sawit.
Produktivitas kelapa sawit ditentukan oleh seberapa banyak kandungan minyak
yang diperoleh dan seberapa baik mutu minyak yang dihasilkan. Hasil minyak
yang diperoleh dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu diantaranya adalah
tatacara panen kelapa sawit.
Pada modul ini akan dibahas tentang bagaimana manajemen panen kalepa sawit
agar diperoleh tingkat produktivitas yang tinggi.

1. Identifikasi Tanaman Siap Panen
Dalam budidaya kelapa sawit panen merupakan salah satu kegiatan penting
dan merupakan saat-saat yang ditunggu oleh pemilik kebun, karena saat
panen adalah indikator akan dimulainya pengembalian inventasi yang telah
ditanamkan dalam budidaya. Melalui pemanenan yang dikelola dengan baik
akan diperoleh produksi yang tinggi dengan mutu yang baik dan tanaman
mampu bertahan dalam umur yang panjang.
Berbeda dengan tanaman semusim, pemanenan kelapa sawit hanya akan
mengambil bagian yang paling bernilai ekonomi tinggi yaitu tandan buah
yang menghasilkan minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit dan tetap
membiarkan tanaman berproduksi secara terus menerus sampi batas usia
ekonomisnya habis. Secara umum batas usia ekonomis kelapa sawit berkisar
25 tahun, dan dapat berkurang bergantung dari tingkat pemeliharaan yang
dilakukan termasuk cara pemananen.
Pemanen kelapa sawit yang salah akan mengakibatkan rendahnya produksi
dan pendeknya usia ekonomis, oleh karena itu pemanenan harus dilakukan
dengan tepat agar tanaman tetap berproduksi baik dan diperoleh mutu yang
baik. Selain itu setelah panen harus segera dilakukan penanganan pasca
panen menginggat tandan buah kelapa sawit akan cepat mengalami
penurunan mutu dalam waktu 24 jam setelah panen.
Pertanyaan yang pertama kali muncul dalam benak pemilik kebun kepala
sawit adalah kapan panen pertama/perdana dilakukan agar segera diperoleh
hasil (baca uang) dan tidak merusak tanaman kelapa sawit. Penentuan panen
pertama secara umum dilakukan berdasarkan umur tanaman dan dikoreksi
melalui performa tanaman. Hal ini bermakna meskipun tanaman telah
memiliki umur yang cukup untuk menghasilkan tandan buah sawit, tetapi
bilamana performa tanaman, khususnya bonggol dan ukuran tandan buah
terlaku kecil (kurang ari 3 kg) maka umur pertama panen di tunda dengan
membuang bunga dan bakal buah yang ada.
Kelapa Sawit sudah mulai berbunga, tetapi tandan buah segar yang
dihasilkan belum mencapai 3 kg sehingga tanaman belum dapat
dikategorikan sebagai tanaman menghasilkan. Bilamana performa/
penampilan bonggol batang belum cukup kekar tetapi sudah berbunga, maka
pada tanaman tersebut harus diablasi yaitu pembuangan bunga untuk
membuang tandan kecil (kurang dari 3 kg) pada tanaman baru berbuah dan
untuk mendorong pertumbuhan tanaman agar diperoleh pertumbuhan
tanaman yang seragam.
Secara normal kelapa sawit yang tumbuh subur sudah dapat menghasilkan
buah serta siap dipanen pertama pada umur sekitar 3,5 tahun jika dihitung
mulai dari penanaman biji kecambah di pembibitan. Namun jika dihitung
mulai penanaman di lapangan maka tanaman berbuah dan siap panen pada
umur 2,5 tahun. Buah terbentuk setelah terjadi penyerbukan dan
pembuahan. Waktu yang diperlukan mulai dari penyerbukan sampai buah
matang dan siap panen kurang lebih 5-6 bulan. Saat buah mulai masak,
kandungan minyak dalam daging buah (mesokarp) meningkat cepat. Hal ini
disebabkan adanya proses konversi karbohidrat menjadi lemak dalam buah.
Dalam memanen, perlu diperhatikan beberapa ketentuan umum agar buah
yang dihasilkan baik mutunya, sehingga minyak yang dihasilkan juga bermutu
baik.
Suatu areal tanaman belum menghasilkan (TBM) dapat disebut sebagai
tanaman menghasilkan (TM) dan dapat dipanen apabila 60% atau lebih
buahnya telah matang panen. Selain itu tanaman telah berumur ± 31 bulan,
berat janjangan (tandan) telah mencapai 3 kg atau lebih, penyebaran panen
telah mencapai 1:5 , yaitu setiap 5 pohon terdapat 1 tandan buah yang
matang panen. Kebun yang memenuhi persyaratan tersebut dapat mulai
dipanen dan disebut dengan kebun tanaman menghasilkan atau TM.

2. IDENTIFIKASI TANDAN BUAH MASAK
Jumlah dan mutu minyak yang dihasilkan kelapa sawit bergantung dari
berbagai faktor, dan salah satu faktor terpenting adalah kematangan buah
pada saat dipanen dan penangananya sampai di PKS. Panen harus
menghasilkan tandan buah segar pada kematangan optimal, pemanenan
pada tandah buah mentah (belum optimal) cenderung akan mengakibatkan
berkurangnya jumlah minyak yang dihasilkan, dan sebaliknya pemanenan
yang terlalu matang dan penanganan yang lambat atau busuk akan
menghasilkan minyak dengan kandungan Free Fatty Acid (asam lemak bebas)
yang tinggi.
Tanaman kelapa sawit rata-rata menghasilkan buah 20-22 tandan/tahun.
Pada tanaman yang semakin tua produktivitasnya semakin menurun menjadi
12-14 tandan/tahun. Banyaknya buah yang terdapat dalam satu tandan
tergantung pada faktor genetik, umur, lingkungan dan teknik budidaya.
Jumlah buah pertandan pada tanaman yang cukup tua mencapai 1600 buah.
Matang panen kelapa sawit dapat dilihat secara visual dan secara fisiologi.
Secara visual dapat dilihat dari perubahan warna kulit buah menjadi merah
jingga, sedangkan secara fisiologi dapat dilihat dari kandungan minyak yang
maksimal dan kandungan asam lemak bebas yang minimal. Pada saat
matang tersebut dicirikan pula oleh membrondolnya buah.
Kriteria tandan buah yang masak pada tanaman muda dan tanaman
menghasilkan sedikit berbeda. Pada tanaman muda yang baru pertama kali
dipanen, kriteria matang tandan matang panen berupa 1-2 brondolan per
tandan perlu digunakan mengingat tandan masih kecil dan cepat masak.
Standar ini harus disesuaikan berdasarkan kondisi iklim setempat dan
pengalaman pekerja.

Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari
tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang
lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih. Ciri-ciri lain yang
digunakan adalah apabila sebagian buah sudah membrondol (jatuh di
piringan) secara alamiah dan bobot rata-rata tandan sudah mencapai 3 kg.
Jumlah brondolan buah inilah yang dijadikan dasar untuk memanen tandan
buah, yaitu tanaman dengan umur kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan
kurang lebih 10 butir dan tanaman dengan umur lebih 10 tahun, jumlah
brondolan sekitar 15-20 butir. Namun secara praktis digunakan kriteria
umum yaitu pada setiap 1 kg tandan buah segar (TBS) terdapat 2 brondolan.
Kriteria panen yang diharapkan adalah bila tingkat kematangan buah sudah
mencapai fraksi kematangan 1–3 dimana persentase buah luar yang jatuh
sekitar 12,5 %-75 %. Ada dua jenis sistem panen, yaitu sistem giring dan
sistem tetap.

3. FRAKSI TANDAN BUAH SEGAR DAN MUTU PANEN

Komposisi fraksi tandan yang biasanya ditentukan di pabrik sangat
dipengaruhi perlakuan sejak awal panen. Faktor penting yang cukup
berpengaruh adalah kematangan buah dan tingkat kecepatan pengangkutan
buah ke pabrik. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai derajat kematangan
buah mempunyai arti penting sebab jumlah dan mutu minyak yang akan
diperoleh sangat ditentukan oleh faktor ini.
Penentuan saat panen sangat mempengaruhi kandungan asam lemak bebas
(FFA) minyak sawit yang dihasilkan. Apabila pemanenan buah dilakukan
dalam keadaan lewat matang, maka minyak yang dihasilkan mengandung
asam lemak bebas dalam prosentase tinggi (lebih dari 5%). Sebaliknya, jika
pemanenan dilakukan dalam keadaan buah belum matang, selain kadar asam
lemak bebas rendah, rendemen minyak yang diperoleh juga rendah.
Berdasarkan hal tersebut di atas, ada beberapa tingkatan atau fraksi dari TBS
yang dipanen. Fraksi-fraksi TBS tersebut sangat mempengaruhi mutu panen,
termasuk kualitas minyak sawit yang dihasilkan. Dikenal ada lima fraksi TBS.
Berdasarkan fraksi TBS tersebut, derajat kematangan yang baik adalah jika
tandan-tandan yang dipanen berada pada fraksi 1,2, dan 3.
Tabel 3 1 . Beberapa Tingkat Fraksi TBS
Faksi Jumlah Brondongan Tingkat Kematangan
00
0
1
2
3
4
5
Tidak ada, buah berwarna hitam
1 - 12,5% buah luar membrondol
12,5 - 25% buah luar membrondol
25 - 50% buah luar membrondol
50 - 75% buah luar membrondol
75 - 100% buah luar membrondol
Buah dalam juga membrondol, ada
buah yang busuk
Sangat mentah
Mentah
Kurang matang
Matang I
Matang ll
Lewat matang I
Lewat matang ll

Secara ideal, dengan mengikuti ketentuan dan kriteria matang panen dan
terkumpulnya brondolan, serta pengangkutan yang lancal maka dalam suatu
pemanenan akan diperoleh komposisi fraksi tandan sebagai berikut.
• Jumlah brondolan di pabrik sekitar 25% dari berat tandan seluruhnya.
• Tandan yang terdiri dari fraksi 2 dan 3 minimal 65% dari jumlah tandan.
• Tandan yang terdiri dari fraksi 1 maksimal 20% dari jumlah tandan.
• Tandan yang terdiri dari fraksi 4 dan 5 maksimal 15% dari jumlah
tandan.
Semenjak terjadinya penyerbukan buah kelapa sawit mengalami
perkembangan sampai akhirnya masak panen. Berikut beberapa tahapan
perkembangan buah kelapa sawit

A N T H E S I S
Anthesis berumur 10 hari setelah seludang terbuka, daging buah belum ada,
cangkang belum ada, inti belum ada, embrio belum terbentuk.

P U T I K
Putik berumur 1 bulan setelah seludang terbuka , keadaan tandan ada Buah
kecil terbentuk pada tandan, daging buah Putik Kehijauan lunak dan berair;
cangkang putih dan lembut; inti berupa cairan; Embrio belum terlihat.

C E N G K I R
Cengkir berumur 2 bulan setelah seludang terbuka; keadaan tandan muda;
daging buah putih kehijauan; cangkang putih agak keras; inti seperti agaragar;
embrio belum terlihat
D E G A N
Degan berumur 3 bulan setelah seludang terbuka; keadaan tandan sebagai
tandan muda; daging buah kuning kehijauan; cangkang coklat muda keras;
inti mulai mengeras; embrio berupa titik putih

Fraksi .00
Fraksi - 00 berumur 4 bulan setelah seludang terbuka; keadaan tandan
berupa tandan mentah; daging buah kuning kemerahan, cangkang coklat
keras; inti putih keras; embrio berumur normal 3,5 mm.
Fraksi-0
Gambar 3.6 Fraksi - 0
Faksi – 0 berumur 5 bulan setelah seludang terbuka; keadaan tandan berupa
tandan masak; daging buah berwarna merah kekuningan; Cangkang
berwarna coklat tua keras, inti putih keras; embrio normal 3,5 mm

4. TINDAKAN MENJELANG PANEN
Menjelang panen perdana, pada kebun kelapa sawit dilakukan beberapa
tindakan dengan tujuan untuk memudahkan kegiatan panen yang akan
dilakukan. Kegiatan-kegiatan menjelang panen yang umum dilakukan
meliputi ablasi/kastrasi, penandaan blok, pembukaan jalan pikul/panen atau
jalan tikus, sensus tanaman dan sanitasi.

ABLASI/KASTRASI
Ablasi atau kastrasi adalah pembuangan bunga jantan dan betina muda
selama tanaman belum menghasilkan. Pelaksanaan ini akan memindahkan
nutrien dari buah yang tidak bernilai ekonomi ke pertumbuhan vegetatif.
Pohon yang diablasi biasanya tumbuh kekar/jagur dan merata dan biasanya
mempuyai sistem perakaran yang lebih baik. Keuntungan lainnya adalah
janjangan yang dihasilkan setelah ablasi lebih sehat dan ukurannya lebih
seragam. Kelemahannya adalah setelah panen pertama berproduksi sangat
tinggi, panen pada tahun ke-2 akan menurun.
Sebagai ganti ablasi, perusahaan menetapkan dilakukannya pruning sebelum
harvesting dan sanitasi. Pekerjaan ini menggunakan dodos untuk membuang
semua janjangan yang busuk dan juga pelepah-pelepah yang tidak berguna.
Dilakukan 1 kali saja pada saat umur tanaman 18 atau 24. Ini akan
memudahkan pekerja termasuk pembuah untuk bekerja dengan mudah di
sekitar pohon. Pekerjaan ini dikerjakan dalam periode 6 bulan biasanya
antara umur 24-30 bulan atau bila jumlah bunga hasil monitoring pada satu
blok sudah mencapai 50%.
Dalam pelaksanaan ablasi semua bunga jantan dan betina sampai ketinggian
30 cm di atas tanah dibuang, pelepah jangan terpotong. Bunga yang masih
kecil dipatahkan dengan mata pengait sedangkan bunga yang sudah besar
dengan alat dodos. Bunga-bunga tersebut dikumpulkan ke jalan pikul/jalan
panen..
    Pembuangan seluruh bunga yang sedang berkembang dan tandan yang
belum matang dengan sedikit mungkin menimbulkan kerusakan pelepah.
Ablasi dimulai 12 bulan setelah tanam atau jika ada masalah produksi bunga,
sampai tanaman kelapa sawit cukup tua untuk menghasilkan tandan buah
secara ekonomis (>24 bulan setelah tanam).
Pada tanaman yang berumur 12-20 bulan setelah tanam, bunga muda yang
muncul dibuang dengan menggunakan sarung tangan kulit yang tebal agar
pekerja terlindung dari duri kelapa sawit. Jika pekerja mengalami banyak
kesulitan dalam pembuangan bunga maka dodos dapat digunakan.
Pada tanaman yang berumur >20 bulan setelah tanam, ablasi dilakukan
dengan dodos kecil digunakan untuk memotong dan membuang bunga yang
tumbuh di belakang pelepah. Periode ini pekerja umumnya pekerja menjadi
mahir menggunakan dodos secara benar. Pastikan bahwa pelepah tidak
terpotong atau rusak.
Hal yang perlu diperhatikan ada beberapa jenis persilangan mulai berbuah
pada usia sangat muda (<30 bulan) dan sebaiknya tidak perlu diablasi
sepanjang performa tanaman baik. Tandan buah segar yang baik dan dapat
diproses dikirim ke pabrik kelapa sawit.
Keuntungan ablasi adalah

• Pembuangan tandan yang sangat kecil yang tidak ekonomis untuk
dipanen.
• Pengalihan hasil fotosintesis dari pertumbuhan generatif ke vegetatif untuk
meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan keseragaman tanaman.
• Peningkatan pertambahan bobot dan perbaikan keseragaman tandan
mempermudah pemeliharaan.
• Pengolahan tandan lebih mudah karena tandan telah matang, berukuran
lebih besar, dan lebih seragam.
• Pertumbuhan vegetatif awal yang lebih baik akan menghasilkan
pertumbuhan tajuk yang lebih cepat dan pengendalian yang lebih balk.
• Memperlambat pengiriman tandan ke pabrik jika pabrik kelapa sawit
tampaknya belum selesai dibangun.
Kelemahan ablasi adalah
• Penggunaan tenaga kerja yang intensif dan mahal.
• Dapat menyebabkan tanaman muda terserang hama dan jamur.
• Memperlambat pertambahan populasi serangga penyerbuk kelapa sawit
(Elaedobius kamerunicus).
• Kehilangan produksi berarti kehilangan penghasilan.

PENANDAAN BLOK-BLOK KEBUN

Usaha bisnis tanaman perkebunan, terutama yang dikelola oleh perusahaan
pada umumnya memiliki skala usaha yang besar berdasarkan luasan areal
yang dikelolanya. Untuk memudahkan manajemen dalam mengatur dan
memeriksa kegiatan bisnis budidaya tanaman secara lebih mudah maka areal
perkebunan tersebut dibagi kedalam blok-blok dengan luasan tertentu
sebagai unit satuan. Ukuran luas satu blok sangat beragam bergantung dari
topografi kebun. Pada daerah dengan topografi datar satuan blok 20-30 Ha,
sedang pada daerah berbukit satuan blok lebih sempit. Diantara blok-blok
tanaman tersebut biasanya dibatasi dengan jaringan jalan produksi atau
batas alam seperti sungai, danau, pantai dsb .
Selain dibagi dalam satuan blok maka dilakukan pembuatan jaringan jalan
untuk membawa sarana produksi dan mengangkut hasil panen. Jaringan
jalan kebun dibangun dengan mempertimbangan kerapatan tanaman, dimana
jalan blok (sekunder) pada umumnya dibuat tegak lurus pada jalan utama
(primer) dengan interval sekitar 1.000 meter. Jalan produksi terletak didalam
blok yang dipergunakan untuk mengangkut sarana produksi yang
dipergunakan selama pemeliharaan tanaman dan mengangkut hasil panen.
Jalan produksi ini dihubungkan dengan jalan blok dengan interval yang
disesuaikan dengan kemampuan alat angkut yang akan dipergunakan dan
kondisi lapangan. Untuk areal berbukit jaringan jalan disesuaikan dengan
kondisi lapangan dengan tetap mempertahankan kemiringan jalan kebun
tidak melebihi 10%.
Jaringan jalan di dalam kebun ditata dan dilaksanakan pada waktu
pembangunan tanaman baru (tahun 0) dan dikaitkan dengan penataan lahan
ke dalam blok-blok tanaman. Pembangunan jalan di areal datar dan berbukit

dengan berpedoman bahwa setiap pekerja dapat menjangkau setiap areal
terkecil, dengan jarak pikul maksimal sejauh 200 m. Sedapat mungkin
seluruh jaringan ditumpukkan/ disambungkan, sehingga secara keseluruhan
merupakan suatu pola jaringan jalan yang efektif. Lebar jalan disesuaikan
dengan jenis/kelas jalan dan alat angkut yang akan digunakan.
Gambar 3.8. Jalan kebun
Lebar blok ditentukan berdasarkan jarak maksimum pemanen mengangkut
hasil panen ke pinggir jalan atau tempat penampungan sementara hasil
panen. Pada areal kebun yang datar umumnya kemampuan jarak angkut
pemanen atau pekerja yang efektif berkisar 150 meter. Kemampuan jarak
angkut pekerja atau pemanen ini dijadikan titik tengah lebar blok kebun
sehingga lebar blok berkisar 300 meter.
Untuk areal tanah gambut dan areal berbukit pada umumnya kondisi medan
kebun lebih berat bagi pekerja atau pemanen untuk melakukan pergerakan
karena kondisi tanah yang labil dan adanya tanjakan dan turunan. Akibatnya
kemampuan jarak angkut pekerja atau pemanen lebih pendek sehingga lebar
blok menjadi lebih kecil sekitar 200 meter. Panjang blok bergantung dari
kondisi areal kebun dan dikelilingi oleh jalan kebun sekunder, pada umumnya
panjang blok kebun berkisar 1000 meter
Jalan primer
Jalan sekunder
Jalan panen/produksi
Titik Tanaman

Gambar 3.9. Jalan Kebun (Primer)
Jalan Panen atau Pasar Pikul dibuka secara bertahap selama masa tanaman
belum menghasilkan. Pembuatan pasar pikul disesuaikan dengan umur
tanaman. Pasar pikul yang dibuat semasa TBM berfungsi terutama untuk
sarana memperlancar supervisi, pemeliharaan tanaman dan pelaksanaan
panen pada waktu TM.
Blok-blok kebun yang telah tersusun dalam peta kebun diberikan penandaan
blok kebun untuk memudahkan manajer mengelola kebun. Tanda blok pada
umumnya dipasang pada arah lokasi yang sama menghadap pada arah
datangnya pekerja. Sebagai misal bilamana jalan kebun primer mengarah
dari utara ke selatan, maka sebaiknya tanda blok dibuat menghadap ke utara
agar lebih mudah dikenali. Tanda blok pada umumnya diletakkan di lokasi
tersebut merupakan persimpangan jalan yang sering dilalui kendaraan
pengangkut.
Informasi yang dimuat dalam tanda blok meliputi nomor blok, luas blok,
jumlah/populasi tanaman per Ha, jenis/klon yang ditanam, tahun penanaman
dan informasi lainnya yang diperlukan oleh manajemen kebun. Lihat
Penomoran blok-blok kebun harus dilakukan dengan mempertimbangkan
perkembangan kebun dimasa mendatang, sehingga nomor blok selalu
berurutan dan mudah ditemukan oleh pekerja kebun. Penomoran blok harus
dihindari penomoran yang rumit seperti mengunakan angka romawi.
Penomoran sederhana dengan menggunakan sistem huruf dan
angka,misalnya A1, A1, A123 dst.


PEMBUATAN TEMPAT PENGUMPULAN HASIL
Tempat Pengumpulan Hasil (TPH) diperlukan sebagai tempat pengumpulan hasil
panen. Standar TPH :
• TPH dibuat setiap 3 jalan panen atau 6 gawangan untuk areal datar,
sedangkan pada areal berbukit disesuaikan dengan kondisi lapangan.
• Ukuran TPH antara 2-3 m x 3-4 meter, pada tanaman yang telah berproduksi
maksimal, semakin besar ukuran TPH
• Permukaan TPH rata dan bersih untuk memudahkan penyusunan tandan hasil
panen
• TPH diberi nomor sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan
Gambar.3.11. Tempat Pengumpulan Hasil
Nomor Blok Luas blok
Jumlah Tanaman Varitas Sawit
Umur Tanaman

SANITASI
Untuk mempermudah proses panen dan mendapatkan kondisi buah yang
baik pada saat mulai panen maka diperlukan pekerjaan sanitasi yang
dilakukan 3 atau 4 bulan sebelum panen perdana dimulai. Kegiatan sanitasi
meliputi :
• membuang tandan parthenocarpy dan tandan busuk terutama yang
terserang hama dan penyakit. Tndan tersebut harus diletakkan pada
gawangan.
• Membuang semua pelepah kering, dan meletakkannya secara rapi pada
gawangan.
• Membersihkan sampah sekitar pohon untuk memudahkan panen dan
pengutipan brondolan.
Gambar 3.11. Sanitasi Kebun

SENSUS TANAMAN PRODUKSI

Seperti kita ketahui bahwa luas areal tanaman perkebunan dapat mencapai
puluhan hektar sampai dengan ribuan hektar. Komoditas tanaman
perkebunan tahunan, memiliki tajuk mahkota daun yang rimbun sehingga
untuk mengetahui tanaman siap panen diperlukan pendataan atau sensus
yang lebih kompleks dibandingkan komoditas tanaman perkebunan semusim.
Tujuan sensus adalah untuk mengumpulkan data setiap blok yang meliputi
jumlah titik tanam yang tanamannya mati, hilang, abnormal atau tidak
berproduksi dan menentukan kerapatan tanaman dan kondisi areal yang
tidak dapat ditanami.
Selain itu tujuan sensus juga untuk melakukan penisipan. Untuk memastikan
jumlah tanaman yang harus disisip harus dilakukan sensus terlebih dahulu.
Sensus dilaksanakan 1 dan 2 tahun setelah tanam. Pada saat sensus dicatat
setiap titik yang kosong, tanaman yang mengalami transplanting shock yang
parah, tanaman kerdil dan abnormal. Sensus dilaksanakan blok per blok.
Sensus dapat dilaksanakan bersamaan dengan pembatan peta tanaman.
Dimulai dari sudut blok;petugas pemetaan berjalan di tengah gawangan.

Petakan dan beri tanda pada formulir dengan tanda 0 = tanaman ada; x =
tidak ada tanaman/tanaman abnormal. Data perincian jumlah tanaman yang
disisip harus disimpan. Peta dicheck kembali 1 kali/tahun untuk inventarisasi
tanaman.
Sensus pohon untuk mengetahui potensi produksi dimulai pada TM1 (paling
lambat umur 36 bulan dan diulangi setiap 5 tahun. Dalam perkebunan kelapa
sawit dikenal sensus rutin dan sensus periodik. Sensus rutin dilakukan pada
seluruh areal kebun untuk mengetahui satu atau beberapa data antara lain
keadaan tanaman, tanaman produktif, tanaman mati, areal kosong. Hasil
sensus periodik dilakukan untuk memperoleh data khusus seperti jumlah
tanaman abnormal, tanaman yang terserang hama dan penyakit serta
tanaman yang mati atau kosong. Hasil sensus rutin maupun periodik
diresume oleh manager untuk menentukan langkah dan tindakan berkenaan
dengan proses produksi. Data sensus pohon juga digunakan untuk
menentukan tingkat produktivitas tanaman yang digunakan sebagai dasar
untuk penetapan kebutuhan tenaga kerja dan kebijakan manajemen produksi
yang lain.http://rony-bujangjumendang.blogspot.com/2012/01/manajemen-panen-kelapa-sawit-tujuan.html

BUDIDAYA SAWIT

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

I. PENDAHULUAN
Agribisnis kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), baik yang berorientasi pasar lokal maupun global akan berhadapan dengan tuntutan kualitas produk dan kelestarian lingkungan selain tentunya kuantitas produksi. PT. Natural Nusantara berusaha berperan dalam peningkatan produksi budidaya kelapa sawit secara Kuantitas, Kualitas dan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm. Temperatur optimal 24-280C. Ketinggian tempat yang ideal antara 1-500 m dpl. Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.
2.2. Media Tanam
Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Penyemaian

Kecambah dimasukkan polibag 12x23 atau 15x23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai bibit dipindahtanamkan.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40x50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah dengan POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup per liter air. Polibag diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak 90x90 cm.

3.1.2. Pemeliharaan Pembibitan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2-3 kali sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Seleksi dilakukan pada umur 4 dan 9 bulan.
Pemupukan pada saat pembibitan sebagai berikut :

Pupuk Makro
> 15-15-6-4 Minggu ke 2 & 3 (2 gram); minggu ke 4 & 5 (4gr); minggu ke 6 & 8 (6gr); minggu ke 10 & 12 (8gr)
> 12-12-17-2 Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28 (12gr), minggu ke 30, 32, 34 & 36 (17gr), minggu ke 38 & 40 (20gr).
> 12-12-17-2 Minggu ke 19 & 21 (4gr); minggu ke 23 & 25 (6gr); minggu ke 27, 29 & 31 (8gr)
> POC NASA Mulai minggu ke 1 – 40 (1-2cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali).

Catatan : Akan Lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPER NASA 1-3 kali dengan dosis 1 botol untuk + 400 bibit. 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman

3.2. Teknik Penanaman
3.2.1. Penentuan Pola Tanaman
Pola tanam dapat monokultur ataupun tumpangsari. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.

3.2.2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50x40 cm sedalam 40 cm. Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah. Jarak 9x9x9 m. Areal berbukit, dibuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.

3.2.3. Cara Penanaman
Penanaman pada awal musim hujan, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Adapun cara penggunaan SUPER NASA adalah sebagai berikut: 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

3.3. Pemeliharaan Tanaman
3.3.1. Penyulaman dan Penjarangan
Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145 pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.

3.3.2. Penyiangan
Tanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma.

3.3.3. Pemupukan
Anjuran pemupukan sebagai berikut :

Pupuk Makro

Urea
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

225 kg/ha
1000 kg/ha

TSP
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
  2. Bulan ke 48 & 60

115 kg/ha
750 kg/ha

MOP/KCl
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

200 kg/ha
1200 kg/ha

Kieserite
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

75 kg/ha
600 kg/ha

Borax
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

20 kg/ha
40 kg/ha

NB. : Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September - Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April).
POC NASA
a. Dosis POC NASA mulai awal tanam :

0-36 bln
2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 4 - 5 bulan sekali
>36 bln
3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 3 – 4 bulan sekali

b. Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA
Tahap 1 : Aplikasikan 3 - 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk + 200 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.2.3.)

3.3.4. Pemangkasan Daun
Terdapat tiga jenis pemangkasan yaitu:
a. Pemangkasan pasir
Membuang daun kering, buah pertama atau buah busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan.
b. Pemangkasan produksi
Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua) untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.
c. Pemangkasan pemeliharaan
Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28-54 helai.

3.3.5. Kastrasi Bunga
Memotong bunga-bunga jantan dan betina yang tumbuh pada waktu tanaman berumur 12-20 bulan.

3.3.6. Penyerbukan Buatan
Untuk mengoptimalkan jumlah tandan yang berbuah, dibantu penyerbukan buatan oleh manusia atau serangga.
a. Penyerbukan oleh manusia
Dilakukan saat tanaman berumur 2-7 minggu pada bunga betina yang sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan). Ciri bunga represif adalah kepala putik terbuka, warna kepala putik kemerah-merahan dan berlendir.

Cara penyerbukan:
1. Bak seludang bunga.
2. Campurkan serbuk sari dengan talk murni ( 1:2 ). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium, semprotkan serbuk sari pada kepala putik dengan menggunakan baby duster/puffer.
b. Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit
Serangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus tertarik pada bau bunga jantan. Serangga dilepas saat bunga betina sedang represif. Keunggulan cara ini adalah tandan buah lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar 15% dan produksi inti (minyak inti) meningkat sampai 30%.

3.4. Hama dan Penyakit
3.4.1. Hama
a. Hama Tungau
Penyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalah daun. Gejala: daun menjadi mengkilap dan berwarna bronz. Pengendalian: Semprot Pestona atau Natural BVR.

b. Ulat Setora
Penyebab: Setora nitens. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun dimakan sehingga tersisa lidinya saja. Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.

3.4.2. Penyakit
a. Root Blast
Penyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Bagian diserang akar. Gejala: bibit di persemaian mati mendadak, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian: pembuatan persemaian yang baik, pemberian air irigasi di musim kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO.

b. Garis Kuning
Penyebab: Fusarium oxysporum. Bagian diserang daun. Gejala: bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering. Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO semenjak awal.

c. Dry Basal Rot
Penyebab: Ceratocyctis paradoxa. Bagian diserang batang. Gejala: pelepah mudah patah, daun membusuk dan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian: adalah dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .

3.5. Panen
3.5.1. Umur Panen
Mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.